Diberikan oleh pimpinan TNI AD diKota Malang. terimakasi atas hadiah yang selalu diberikan padaku
MUZEZ IFA
Selasa, 21 Januari 2025
Senin, 20 Januari 2025
LAUT INDONESIA
aku berharap bisa keliling negeri ini. terimakasih yang selalu mengajariku banyak hal tentang laut. terimakasih kebaikan temanku di jeddah arab saudi. aku suka laut, suka pantai, suka diving, suka banyak hal tentang laut Indonesia
Kamis, 06 November 2014
CHANGLOON
ke changloon haha, singgah cemilan walaupun hanya bawa uang dikit tapi banyak recehan sen haha makan jadi kenyang apa lagii udah kayak negara sendiri.
mencari makan di negara Malaysia.. untungnya masih ada uang 5 ringgit 70 sen haha cukuplah buat makan, uangku ketinggalan di kereta (mobil) bagaimana ... haha...
Senin, 06 Oktober 2014
MASJID ZAHIR ALOR STAR MALAYSIA
merangkai jalanan ke arah masjid, menempuh jarak 1 jam perjalanan dari kampus Universiti Utara Malaysia
mennariknya masjid ini banyak yang unik, terutamanya bangunan yang bikin orang betah sholat disini
tentunya kamu tau, ... semoga kalian juga bisa berada di sini ..
Masjid Zahir Alor Star Malaysia
Selasa, 16 September 2014
TEKA-TEKI
MISTERIUS DAN CERITA NYATA
Ifa adalah cerita
indah mengenai kehidupan di dunianya, salah satu banyak kisah yang ditulis
olehnya sendiri yang di kenal foto tak berwajah. Rasa simpatinya terhadap
naluri dan kerinduan hati seorang anak tergambarkan dalam cerita ini. catatan
mengenai tahun-tahun pertama kehidupan anak Indonesia tersebut di tengah-tengah
keindahan rumah-pegunungan yang sangat dia cintai dan selama dia berada di
tengah-tengah kota besar telah menjadi bacaan favorit diriku sendiri. Memiliki
bakat istimewa dalam menuliskan cerita-cerita sederhana dari dunia anak-anak
yang masih lugu.
Di dalam semua ceritanya dia menunjukkan keinginan terpendam untuk
melindungi anak-anak dari kesalah pahaman dan kadang-kadang kebaikan yang salah
terjadi yang sering kali menghambat kebahagiaan dan perkembangan alamiah dari
kehidupan dan karakter mereka. Sang penulis, seperti di tengah-tengah
pemandangan dan orang-orang yang dia ceritakan, dan latar belakang di mana dia
menempatkan pada tokohnya, adalah alam pegunungan yang mengesankan, tempat yang
sangat akrab dengannya.
GEDUNG TUA DEKAT RUMAH
Kota Malang, 06 Maret
Dari desa tua pingirang kota Malang, amperan
pedagang memadati setiap jalanan pasar, sebuah jalan setapak berkelok melewati gedung
sekolah tua angker yang teduh sampai ke rumah. Dari ketinggian, terlihat betapa
luasnya tempat ini dibandingkan tempat di bawahnya. Saat jalan setapak itu
turun, tanah di sekelilingnya ditumbuhi lebih banyak tanaman liar, dan si big
belum pergi jauh ketika dia mulai mendengar kedatanganku sembari berpandangan
menunggu teman yang lain, jalan itu curam dan menanjak hingga puncak gedung,
terlihat banyak anak sekolah melambai lambai dari arah jendela gedung tua. Meskipun
begitu, dia tidak berhenti untuk membalas sapaan dan lambaian temannya.
Suatu
pagi di bulan Maret yang cerah dan diterangi matahari, dua sosok terihat
menyusuri jalan setapak ke arah gedung tua yang sedikit sempit dari arah rumah.
Si big satu seorang perempuan bertubuh tinggi dan tampak kuat, yang lain
seorang anak dengan mata sipitnya redup sayup. Pipi si anak tampak menyala
karena panas sampai-sampai warna merah di pipinya bisa terlihat meskipun
kulitnya gelap dan terbakar matahari. Tidak heran, anak itu berpakaian
seolah-olah dia sedang melindungi dirinya dari gigitan hawa panas yang
menyengat kearah mereka. Dia kelihatannya tidak lebih dari 12 tahun, tapi
ukuran tubuhnya yang sebenernya sulit diketahui karena dia sepertinya memakai
baju bertumpuk-tumpuk tak kelihatan. Begitu juga dengan kaki-kaki kecilnya yang
tidak terlihat memakai sandal butut yang ia jatuhkan dari atap gedung tua
menanjak dengan susah payah. Keduannya pasti
menunggu tanpa meninggalkan suatu jejak selain sandal yang tertinggal di bawah.
Berhenti dan beranjak berdiri lagi sejenak merayap kearah gedung tua, melewati
pingiran jendela, kami tertegun melihat buah jambu merah yang bergelantungan di
tanjakan itu, big memulai mengambil buah dengan tangan besarnya, memungut
sambil memakannya, berdua mengikuti big kearah tanjakan untuk mencicipi buah
jambu merah.
Terdengar sebuah suara memanggil dari bawah pohon jambu: “Tunggu
sebentar, kalian ngapain disana pangilan kecil yang didengar si big, lagi cari
uang yang jatuh tante, tak disangka jambu merah itu milik tante yang berada
sebelahan dari gedung tua. Kamipun bergegas lari dan meninggalkan jambu merah
yang sudah sempat kami makan sebelum tante itu datang, kalau kau mau naik lebih
tinggi, aku akan ikut denganmu. Big masih memegangi jambu yang iya kumpulkan di
bajunya, berlari dan jatuh mengenai pecahan jendela gedung tua yang terhalang
rumput liar di samping tanjakan, si big berdiri terdiam dan memegangi kakinya.
Si anak yang lain segera beranjak kebawah dan melepaskan pegangan
tangannya, big pun mengiuti dengan rasa gembira karena jambu tangkapannya tidak
tertinggal. Sesampainya dibawah si big mengadu ke orangtuanya dan akhirnya kami
dimarahi habis-habisan.
2 haripun berlalu …
“Kau capek, fa?” tanya temannya.
Tidak, aku kepanasan, ujar anak kecil itu.
Sebentar lagi kita akan sampai ke gedung tua. Kau
harus berjalan dengan langkah-langkah lebar, dan satu menit lagi kita akan
sampai di sana. Kata si big memberi semangat.
Walaupun tadinya aku marah tapi si big tetap
selalu bersama-sama kami.
Kita meloncat ke arah salah satu jendela tua
itu, hingga sampai di kelas yang tidak terpakai untuk pelajaran sekolah.
Ternyata dari gedung tua kami menelusuri tempat dari lorong kecil hingga
menemukan jalan besar ke arah jalan raya. Untungnya gedung tua itu selama 1 minggu
yang lalu sudah tidak terpakai oleh penghuni sekolah, dan gerbang yang masih
terbuka, walaupun ada satpam yang menjaganya. Kamipun berjalan perlahan hingga
sosok kami tidak terlihat oleh satpam penjaga sekolah tua itu. Hingga kami
keluar gerbang gedung tua ke arah jalan kota. Tentu kami senang, benar gedung
tua itu menakutkan cerita sebelumnya sempat terdengar dan banyak yang terselip kabar ada penampakan dari
jendela jendela gedung tua. Sampai sekarang gedung itu tidak terpakai,
sampai sesaat gedung pernah dipakai
untuk pemilu tahun 2013 tahun terakhir ini. Entah masih adakah cerita lama itu,
atau hanya cerita rakyat, kami terdengar kembali dari gedung tua itu tentang
kuburan tua yang lama sempat mengegerkan rumah deretan gedung tua. Kami belum
menemukan kuburan itu sampai saat ini.
Apakah
itu benar...
Aku harap kalian menemukannya.
SAATNYA BERSEKOLAH
SDN ORO-ORO DOWO MALANG
(Berada di Malam perkemahan gedung sekolah)
Pramuka...
Pramuka itu satu...
Jerit malam akan diadakan jum’at depan, yang
merayup rayup berada di gedung lama yang tidak jauh bersebelahan samping rumah
warga, belokan kiri melewati gapura kecil arah kepasar. Kamu temukan gedung
sekolah SDN itu. Kupikir sebaiknya kita makan dulu, kata teman-teman, bagaimana
menurutmu?
Ifa, yang begitu bersemangat saat istirahat
sekolah jam 12 siang, bersiap-siap ke musholah kecil dari arah pemukiman warga,
tidak jauh dari gedung sekolah. Tetapi sekarang, setelah memikirkan makanan, dia merasa sangat lapar, karena dia belum
makan apa pun selain sepotong roti dan botol minuman yang dikemas menjadi bekal
anak-anak saat sarapan menjadi semakin lapar. Jadi dia menjawab tanpa
ragu-ragu. Ya, aku pikir begitu.
Kalau
begitu kita sepakat, ayo turun dan menuju kelas, supaya hari kamis kita bisa
menyiapkan bekal untuk pramuka kita. Persiapan dari senter, baju, snack, minum,
buku saku pramuka, dasa darma pramuka, ranting kayu (yang dicari di lapangan
malabar setelah pulang sekolah), sepertinya sudah cukup banyak bawaanku.
Persiapan ...berkumpul berbaris di lapangan di
depan tiang bendera merah putih. Dengan bawaan yang berat. Membagi kelompok
tidur dan kelompok hafalan dasa darma pramuka oleh kakak pembina. Ifa, yang
begitu bersemangat saat membuat tempat tidur, telah melupakan hal lain.
Kelompok membuat tenda kecil di depan kelas,
karpet kecil bersebelahan tenda untuk anak laki-laki yang ujungnya kelas
kosong, dan dia mengikuti ifa menuruni tangga.
Kemudian dia berjalan menuju perapian, membawa
ranting yang sudah dibawa dan mengambil sepatu untuk duduk melingkari perapian
malam itu. Dia meniup ke arah api kecil sehingga api berkobar, dibantu oleh
kakak pembina. Ifa memperhatikan semuannya dengan rasa ingin tahu. Tiba-tiba
sebuah ide sepertinya muncul di kepalanya, karena dia berbalik dan berlari ke
arah bawaan makanannya yang menumpuk di tas kecilnya, lalu mondar-mandir dengan
sibuk. Dan ifa sudah mengingatnya barang apa saja yang ada di sana. Dia
tahu barang-barang yang mereka perlukan saat jerit malam.
Ah, betul akhirnya dapat.
Saatnya bercerita tentang hantu di sekolah bergerumbul kecil
membentuk kubu masing-masing. Kamu tahu kamar mandi sekolah, sosok misterus
nenek tua yang tidur disana, dulunya ini rumah berhantu dan dijadikan sekolah,
cerita dari anak yang rumahnya di belakang sekolah. Haha …semua takut kekamar
mandi, hampir tertahan menjerit saat berada dilorong kamar mandi sekolah. Kakak
pembina menunggu kita di pojokan arah kamar mandi yang jauh dari ujung lorong
tempat kamar mandi. Ini benar menakutkan, tergiang kembali cerita tadi,
teriakan anak dari kelas lain mengemparkan kelompok dan kakak Pembina.
Ternyata hanya tikus yang bergadang-gadang membunyikan decitannya
di dekat kamar mandi, tahukah kalian aku melihat sosok tua itu, kata anak yang
menjerit itu, hemmm… sosoknya terlihat dari jarring-jaring tempat kosong dekat
kamar mandi dia tidur-tiduran disana. Hahaaha… ternyata sosoknya anak-anak yang
pura-pura menakuti kita saat jerit malam, ada kakak tingkat yang memakai sosok
hantu di sekolah. Menjadikan malam itu bulu kudu kami berkidik.
Kita bercerita hingga malam, saat kelompok kami harus mencari teka
teki harta pramuka, kami di suruh menyebar keseluruh kelas, saat itu ifa
sendiri terpisah dengan teman-temannya membawa senter besar menelusuri tiap
kelas. Akhirnya 1 point kertas berisikan petunjuk berikutnya, akhirnya ifa
terkumpul banyak, ke lorong di kelas A yang berdekatan dengan tenda laki-laki
sebelumnya yang kosong. Akhirnya beranikan diri kesana, angin kencang menutup
pintu yang berada di ujung tenda, jendela malam semakin malam semakin merinding
…
Ada satu anak laki-laki juga terpisah dari kelompoknya, menuju
ruangan itu membukanya kembali pintu itu. Kemudian dia menuju ruangan yang sama
untuk mengikuti anak laki-laki itu agar dapat petunjuk selanjutnya.
Mengikutinya tiba-tiba pintunya tertutup, dia berdiri dan dia menarik napas
dalam-dalam karena kaget. Anak laki-laki itu menghilang dan mengagetkanku saat
dibawanya senter besar menghadap ke arahku dan akupun berteriak karena ketakutan.
Lampu kelas tiba-tiba menyala...
Ternyata bagus teman satu kelas, dia sudah mendapatkan petunjuk
selanjutnya, akhirnya kita sama-sama menemukan kertas petunjuk misteri itu,
walaupun memang menakutkan tempatnya. Tidak disadari kami ingin keluar dari
kelas kosong ini, namun pintu tiba-tiba tidak bisa terbuka, kamipun mengedor
pintu itu, tapi tidak ada satupun orang yang mendengar dari luar sana. Sudahlah
diam cerewet, pintu itu hanya bisa
dibuka dari luar, mangkanya jangan ikuti aku. Ifa terdiam grumel dalam hati, saat itu angin
berhembus dari sela sela jendela ruang kelas. Kalau begitu kamu yang salah kata
ifa memaki bagus karena sebelumnya tidak memberi tahu tentang pintu itu.
Sudahlah pada punya salah kan… sekarang cari kuncinya, cepat-cepat.
Hum.. songong itu anak.
Ternyata tidak sadar pintu itu terbuka, woy
ada orang di dalam…halooo ada orang di dalam… ada?..ada kak.. aku langsung
menuju arah suara itu, akhirnya terbuka juga pintunya, akhirnya kakak pembina
menemukanku. Kak masih ada temanku di dalam dia lagi mencari kunci pintu ini,
setelah dicari-cari si bagus nggak ada. Nggak ada dek, sudahlah ayo cepat
berkumpul dengan yang lain.
Kok nggak ada bagus di ruangan itu, padahal
dia tadi sama aku. Dilihatnya bagus sudah berada di perapian dengan
kelompoknya, aku hanya binggung … akhirnya selesailah jerit malam yang diadakan
oleh Pembina pramuka. Kami senang.
Keesokan harinya
Gus bagus, kemarin kamu sama aku kan di ruang
kelas kosong itu. Hah iya aku hanya bentar saja kesana, tapi aku nggak lihat
kamu faa...memangnya kenapa, tapi aku dengar pintunya bunyi ya aku ke kakak
pembina terus ya aku tahunya kamu keluar dari sana.
Jadiiiii....aku sama siapa dong di ruang itu.
Menjadi semakin menakutan.
Haha hantu mungkin. Kata bagus dengan menakuti
ifa, yang kebingunggan.
(Ternyata dari cerita sebelumnya aku
dibohongi, hantu itu nggak ada, cuman kok aku percaya aja ya...! dari pertama
bagus sudah tahu ifa masuk ruangan itu, terus ternyata dia jadi hantunya, tapi
nggak jadi karena baju putihnya nggak ada, lupa bawa tertinggal dirumah. Karena
penasaran akhirnya punya rencana jahilin ifa, di dalam kelas itu ada tembusan
untuk di kelas lain. Saat pura-pura mencari kunci dia kabur keluar lewat
tembusan itu, akhirnya bagus memberitahukan ke kakak Pembina bahwa ada ketukan
dari pintu itu, jadilah ifa keluar dengan muka ketakutan).
Ohhh soplak aku ketipuuuu... tahunya dari
kakak pembina karena dari awal acara pramuka, ifa nggak bisa hafal dasa darma
pramuka. Akhirnya memang dari awal direncanakan oleh kakak pembina. Bagus
ketawa ngakakkkkkkk.....pura-pura nggak tahu...(disengaja)..
Jadi hantu itu ada nggak sebenarnya?...perasaanmu
aja faaa... J J
SMP KENANGAN bye MILAD
(Terselip
cerita kado dari Guru PPL bahasa Indonesia dengan puisinya Bunga)
Nah lama tak terdengar suara dari balik
sekolah
Langganan:
Postingan (Atom)
SEPATU USA
Diberikan oleh pimpinan TNI AD diKota Malang. terimakasi atas hadiah yang selalu diberikan padaku
-
Diberikan oleh pimpinan TNI AD diKota Malang. terimakasi atas hadiah yang selalu diberikan padaku
-
TEKA-TEKI MISTERIUS DAN CERITA NYATA Ifa adalah cerita indah mengenai kehidupan di dunianya, salah satu banyak kisah yang ditulis oleh...
-
ke changloon haha, singgah cemilan walaupun hanya bawa uang dikit tapi banyak recehan sen haha makan jadi kenyang apa lagii udah kayak ne...